| 0 komentar ]

Mohamad Widodo

Setiap kali mendengar kata tekstil, orang pada umumnya cenderung mengidentikkan dengan pakaian atau kain, sementara kenyataannya tidaklah demikian. Tidak pula, hanya terbatas pada dunia fesyen yang memang merupakan muara industri tekstil yang dirasa paling dekat dan akrab dengan banyak orang.

Secara definisi, pun tidak pernah ada makna literal "baju" dari kata tekstil. Maka ada baiknya jika kita meninjau sebentar pengertiannya secara utuh. Kata tekstil berasal dari kata latin "texere" yang berarti "menenun" yang lalu mengalami pergeseran makna dalam pemakaiannya menjadi "apapun yang ditenun", dan selanjutnya meliputi pula rajutan (knit), kempa (felt) dan nonwoven. Dengan demikian, menjadi lebih jelas bahwa tekstil pada prinsipnya adalah sebentuk bahan (material). Ia dapat diaplikasikan untuk berbagai macam fungsi dan keperluan tergantung pada jenis, sifat-sifat kimia, fisik dan mekaniknya. Pemanfaatan tekstil sebagai bahan sandang hanya merupakan salah satu dari sekian banyak wilayah aplikasinya dan kebetulan hingga saat ini masih menempati porsi paling besar karena merupakan kebutuhan dasar manusia. Keluwesan (flexibility) dan keliatan (toughness) merupakan karakteristik bahan tekstil yang utama dan menjadi dua faktor penting yang membuatnya menjadi pilihan cerdas untuk banyak produk baru dan canggih di luar wilayah tradisionalnya, termasuk tekstil teknik (dan tekstil cerdas), wajah lain tekstil yang mungkin belum begitu populer di Indonesia dan kurang mendapat apresiasi, yang akan dibahas dalam tulisan ini.

Tekstil teknik atau technical textiles adalah istilah yang nampaknya telah baku digunakan untuk menunjuk produk-produk tekstil yang lebih mengutamakan fungsi dan unjuk-kerja ketimbang estetika. Definisinya menurut "Textile Terms and Definitions"1 keluaran Textile Institute adalah

"textile materials and products manufactured primarily for their technical and performance properties rather than their aesthetic or decorative characteristics".

bahan-bahan dan produk tekstil yang dibuat dengan lebih mengutamakan sifat-sifat teknik maupun unjuk-kerjanya daripada karakteristik estetik dan dekoratif.
Senada dengan definisi tersebut, menurut "Fairchild's Dictionary of Textiles"2 tekstil teknik adalah
"textile product used primarily for its functional characteristic, particularly in high-tech end use".

produk tekstil yang digunakan karena sifat-sifat fungsionalnya, terutama untuk kegunaan akhir berteknologi-tinggi.
Hingga sejauh ini belum ada satu batasan komprehensif yang betul-betul memuaskan karena semua upaya yang ada masih menyisakan ruang interpretasi, terutama dengan makin banyaknya produk yang menggabungkan dan mengedepankan unsur-unsur unjuk-kerja teknis fungsional dan dekoratif secara sama. Coba saja kita lihat, misalnya, bahan pelapis mebel tahan-api, baju santai dengan peningkatan kenyamanan pakai (breathable leisure wear), karpet pelapis lantai tahan-api dan bahan-bahan pelapis sekat ruang kantor bersifat tahan-api, tahan-kotor dan bebas-bau. Meski belum dapat menerangkan secara definitif dan belum merangkum semua produk yang telah ada maupun yang masih akan dikembangkan, sepertinya inilah penjelasan terbaik yang bisa dijadikan sebagai rujukan sementara hingga ada definisi lain yang lebih baik lagi.
Halaman: [1] [2]


  1. M.J. Denton and P.N. Daniels (Eds.), Textile Terms and Definitions. Textile Terms and Definitions Committee, Textile Institute. 2002
  2. Phyllis G. Tortora and Robert S. Merkel (Eds.), Fairchild's Textile Dictionary. Fairchild Publications, New York. 1996.


Tanya-Jawab & Diskusi

0 komentar

Posting Komentar