| 0 komentar ]

Ida Nuramdhani

Tahukah Anda?
Salah satu dasar teknologi di bidang kimia nano yang hasilnya saat ini banyak digunakan dalam teknologi penyempurnaan tekstil, ternyata diinspirasi oleh fenomena alam yang begitu sederhana, dan sudah kita kenal sejak kecil, namun sering luput dari rasa ingin tahu kita – efek daun talas. Permukaan daun ini bersifat superhidrofob. Air yang menetes di atasnya akan jatuh tanpa mengalami penyerapan sambil membawa kotoran yang ada, sehingga permukaannya selalu tetap kering dan bersih (self ­cleaning).

Ternyata, fenomena tersebut terjadi karena daun talas memiliki kekasaran permukaan dalam dua variasi skala ukuran panjang: mikro (10-6 m) dan nano (10-9 m), yang memberi karakter superhidrofob. Fakta ini kemudian diimitasi dalam berbagai produk tolak air, yang salah satunya diterapkan pada zat­-zat kimia penyempurnaan tekstil untuk memperoleh sifat tolak-air, anti mikroba, dan tahan-kotor melalui pendekatan kimia berskala nano. Beberapa contoh aplikasi penggunaan nanoteknologi ini diantaranya untuk zat pelapis eksterior, pakaian militer dan selimut yang dapat menolak mikroba dan air, termasuk krim kosmetik untuk sunscreen.

Begitu banyak sumber ilmu dan teknologi yang dibahasakan oleh alam. Ini hanya bagian sangat kecil dari maha berlimpahnya pengetahuan di alam, bahkan lebih kecil dari partikel berukuran nano itu sendiri.



Tanya-Jawab & Diskusi

0 komentar

Posting Komentar